IMG-LOGO

Sejarah Desa

Create By 30 April 2014 3 Views

Gunungpring adalah desa di kecamatan MuntilanMagelangJawa TengahIndonesia.

Desa ini menjadi rintisan 'desa pendidikan' karena Desa Gunungpring terdapat berbagai lembaga pendidikan yang berkualitas maupun memiliki nilai sejarah. Diantaranya: RA Muslimat NU Gunungpring 1 (Karaharjan), RA Muslimat NU Gunungpring 2 (Ngadisalam), RA Muslimat NU Gunungpring 3 (Santren), RA Muslimat NU Gunungpring 4 (Bintaro), selain itu juga terdapat TK Aisyiyah Bustanul Athfal Nepen, merupakan Taman Kanak-kanan dengan prestasi dan kualitas terbaik; SD Muhammadiyah Gunungpring, sebagai sebuah sekolah unggulan tingkat SD yang selalu membawa nama baik dalam berbagai kompetisi di berbagai level; SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring, sebuah sekolah baru yang berlokasi di Dusun Karaharjan. SD Terpadu Ma'arif Gunungpring, didirikan sebagai bentuk kepedulian warga NU akan kebutuhan sekolah berkualitas dan akhirnya juga mendirikan SMP Ma'arif Muntilan.

Desa ini dapat dikatakan sangat religius meskipun beberapa orang mengatakan bahwa ritual tradisi sudah bercampur dengan ajaran agama sehingga sudah menjadi budaya yang rancu di desa ini.

Melihat masuk ke desa ini, akan kita saksikan sebuah gunung tempat berziarah yang dapat dikatakan tak pernah sepi dari pengunjung. Gunung inilah yang kemudian menjadikan nama desa ini, Gunungpring (gunung bambu) karena gunung ini dipenuhi dengan pepohonan bambu yang sangat rimbun. Di puncak gunung ini, terdapatlah banyak makam Wali (Kiai) yang melegenda seantero daerah Magelang, bahkan Se jawa tengah dan DIY. Beberapa silsilah keturunan kraton Yogyakarta juga disemayamkan di makam Gunungpring yang menjadikan makam ini menjadi salah satu makam Kerajaan DIY.

Di desa Gunungpring juga memiliki pesantren yang terkenal dengan nama Pondok Pesantren Darussalam Watucongol. Pondok pesantren Watucongol, adalah pesantren salaf yang sudah sangat tua. Saat ini pondok pesantren Watucongol dipimpin oleh Kiai Ahmad Abdul Haq (Mbah Mad). Ia sangat disegani oleh banyak ulama lainnya karena kharisma dan 'kewalian' yang dipercayai masyarakat ada padanya. Tatkala ada yang sakit, ada hajat, mau maju jadi pejabat, kebanyakan orang akan 'sowan' ke Mbah Mad untuk minta doa restu. Bahkan, Gus Dur, Megawati, Wiranto, Akbar Tanjung dan tokoh negeri ini pernah datang ke Pondok Pesantren ini.